Berfikir
dan Bernalar
Menurut
Sudarminta sesungguhnya berfikir lebih luas dari sekedar bernalar. Bernalar adalah
kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premis – premis yang sebelumnya
sudah diketahui. Bernalar ada tiga bentuk :
v
Induktif : proses penarikan kesimpulan yang
berlaku umum ( universal ) dari rangkaian kejadian yang bersifat khusus ( particular
).
v
Deduktif : penarikan kesimpulan khusus
berdasarkan hukum atau pernyataan yang berlaku umum.
v
Abduktif : penalaran yang terjadi dalam
merumuskan suatu hipotesis berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua
atau lebih peristiwa yang sebelumnya sudah diketahui.
Kegiatan bernalar merupakan aspek
yang amat penting dalam berfikir. Akan tetapi, menyamakan berfikir dengan
bernalar, seperti dikatakan Sudarminta, merupakan suatu penyempitan konsep
berfikir. Penalaran adalah kegiatan berfikir seturut asas kelurusan berfikir
atau sesuai dengan hukum logika. Penalaran sebagai kegiatan berfikir logis
belum menjamin bahwa kesimpulan ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti
benar. Dalam bernalar memang belum ada benar – salah. Yang ada adalah betul –
keliru, sahih atau tak sahih
Dari
pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada hakikatnya berikir merupakan
ciri utama bagi manusia untuk membedakan antara manusia dan mahkluk lain.
2. Berfikir juga berarti berjerih –
payah secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan
keluar dari persoalan yang sedang dihadapi.
3. Berfikir lebih luas dari sekedar
bernalar.
4. Berfikir merupakan daya yang paling
utama serta merupakan ciri yang khas yang membedakan manusia dan hewan. Manusia
dapat berfikir karena manusia mempunyai bahasa, sedangkan hewan tidak.
5. Macam – macam berpikir diantaranya
berfikir autistic dan berfikir realistic. Dan berfikir realistis yaitu dengan
berfikir deduktif, induktif, evauatif.